Senin, 13 Oktober 2014
TANDA BAHAYA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI YANG TERJADI PADA IBU DAN JANIN PADA KEHAMILAN LANJUT ( SAKIT KEPALA HEBAT )
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar belakang
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Berdasarkan penilitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh komplikasi obstetri, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Komplikasi obstetri secara langsung adalah Perdarahan, infeksi dan eklamsia. Secara tidak langsung kematian ibu juga dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan membuat keputusan untuk segera mencari pertolongan. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dan pertolongan di fasilitas pelayanan kesehatan(Saifuddin, 2007). Angka kematian ibu di Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN. Angka kematian ibu di Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2005 sebesar 262 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup (Andra, 2007). Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah tahun 2003-2007 sebesar 101,36 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 diharapkan AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan. Tanda bahaya kehamilan antara lain: perdarahan pervaginam, bengkak pada muka atau tangan yang disertai sakit Kepala yang hebat, penglihatan kabur dan kejang, nyeri abdomen Bagian bawah, mual muntah berlebihan, demam tinggi, janin kurang bergerak seperti biasanya dan ketuban pecah dini.
1.2 Rumusan masalah
• Apa pengertian dari sakit kepala hebat ?
• Apa tanda gejala sakit kepala hebat ?
• Bagaimana cara mengatasi sakit kepala hebat ?
• Apa komplikasi sakit kepala hebat ?
• Apa hubungan pre-eklamsi dengan sakit kepala hebat ?
• Apa hubungan kategori pre-eklamsi dengan sakit kepala hebat ?
• Apa saja pemeriksaan laboratorium yang di lakukan ?
• Apa perawatan tindakan yang dilakukan ?
1.3 Tujuan masalah
• Untuk mengetahui pengertian dari sakit kepala hebat
• Untuk mengetahui tanda gejala sakit kepala hebat
• Untuk mengetahui cara mengatasi sakit kepala hebat
• Untuk mengetahui komplikasi sakit kepala hebat
• Untuk mngetahui hubungan pre-eklamsi dengan sakit kepala hebat
• Untuk mengetahui hubungan kategori pre-eklamsi dengan sakit kepala hebat
• Untuk mengetahui pemeriksaan laboratorium yang di lakukan
• Untukmengetahui perawatan tindakan yang dilakukan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sakit Kepala Hebat Pada Kehamilan Lanjut
2.1.1 Pengertian
Sakit kepala dan pusing sering terjadi selama kehamilan. Sakit kepala yang bersifat hebat menetap, dan tidak hilang untuk istirahat adalah abnormal. Bila sakit kepala hebat dan disertai dengan pandangan kabur mungkin adalah gejala adanya komplikasi pada kehamilan ( pre-eklamsia ). Masalah visual yang mengancam jiwa adalah yang bersifat mendadak misalnya pandangan kabur dan berbayang. Perubahan visual ini disertai sakit kepala yang hebat pula.
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)
Pada kondisi normal sakit kepala atau pusing adalah reaksi alami ketika tubuh kemasukan benda asing (virus atau bakteri), namun pada ibu hamil bisa jadi disebabkan oleh faktor lain. Selama masa kehamilan kondisi dan daya tahan ibu biasanya menurun, ia membutuhkan kekebalan tubuh tambahan karena selain untuk melindungi dirinya ia juga harus melindungi bayi yang di kandungnya. Inilah yang menyebabkan ibu hamil sangat rawan sakit.Memang sakit kepala selama masa kehamilan adalah hal wajar. Sakit kepala sebagai isyarat alami bahwa ibu hamil perlu istirahat lebih banyak. Namun jika berkelanjutan segera periksakan ke dokter
2.1.2 Tanda Gejala Sakit Kepala Hebat
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre - eklapsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat dan sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Sakit kepala yang hebat disebabkan karena terjadi edema pada otak dan meningkatnya resistensi otak yang mempengaruhi sistem syaraf pusat yang dapat menimbulkan kelainan serebal ( nyeri kepala, kejang) dan gangguan penglihatan.
Sakit kepala dengan pandangan berkunang- kunang biasanya diikuti dengan gejala tambahan seperti lesu , lelah tidak bersemangat, pucat, konjungtiva pucat, dan telapak tangan kadang pucat semua ini mengindikasikan terjadinya Anemia.
Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada Diagnosi kemunkinan
• Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg
Pada kehamilan < 20 minngu Hipertensi kronik
• Tekanan diastolik 90-110 mmHg
Pada kehamilan < 20 minggu
• Proteinuria <++ Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia ringan
• Tekanan diastolik 90-110 mmHg ( 2 pengukuran berjarak 4 jam ) pada kehamilan > 20 minggu.
• Proteinuria - Hipertensi dalam kehamilan
• Tekanan diastolik 90-110 mmHg ( 2 pengukuran berjarak 4 jam ) ) pada kehamilan > 20 minggu.
• Proteinuria sampai ++ Preeklamsia ringan
• Tekanan diastolik ≥ 110 mmHg pada kehamilan > 20 minggu
• Proteinuria ≥ +++
• Hiperrefleksia
• Nyeri kepala ( tidak hilang dengan analgetika biasa)
• Pengelihatan kabur
• Oliguria ( < 400 ml / 24 jam )
• Nyeri abdomen atas ( epigastrium )
• Edema paru Preeklampsia berat
• Kejang
• Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu
• Proteinuria ≥ ++ • Koma
• Sama seperti pre-eklamsi berat eklampsia
2.1.3 Cara Mengatasi
1. Hindari pemicunya. Sakit kepala dapat disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa hal yang dapat memicu sakit kepala ialah bau spesifik dari suatu benda atau makanan yang dikonsumsi dan keterlambatan dalam makan.
2. Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat. Seorang ibu hamil tetap dapat melakukan berbagai aktivitas fisik seperti olah raga, hanya saja sangat disarankan untuk membatasinya sesuai dengan kondisi tubuhnya. Sangat disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang dapat menguras stamina ibu hamil.
3. Lakukan relaksasi, aktivitas yang menenangkan seperti yoga, latihan pernafasan seperti menarik nafas dalam-dalam serta mengosongkan pikiran sementara.
4. Makanlah dalam porsi yang tidak terlalu banyak tetapi sering. Hal ini untuk menjaga kadar gula dalam tubuh ibu hamil tetap stabil dan menghindari sakit kepala. Hindari makanan junk food atau fast food, dan tetaplah makan makanan yang bergizi tinggi.
5. Ibu hamil diharuskan untuk mengkonsumsi cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Minumlah 8-10 gelas per hari secara rutin. Hal ini dapat membuat berbagai sistem yang terdapat dalam tubuh ibu hamil bekerja secara optimal. Minuman jus buah-buah segar atau minuman kacang hijau sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
6. Ibu hamil diharuskan untuk mempunyai jadwal tidur yang teratur. Seorang ibu hamil harus bisa mengatur jadwal tidurnya dengan baik agar terhindar dari kelelahan selama masa kehamilan. Tubuh manusia bukanlah robot yang dapat di-setting sehingga dapat beraktivitas selama 24 jam non stop. Sudah sewajarnya jika ibu hamil menyempatkan diri untuk tidur selama 7-8 jam per hari. Dengan membiasakan tidur dengan kapasitas normal tersebut, maka dapat membuat tubuh lebih segar dan menghilangkan sakit kepala.
7. Menjaga postur tubuh yang baik. Seiring dengan bertambahnya berat badan selama masa kehamilan, dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada postur tubuh seorang ibu. Hal ini dapat memicu terjadinya stress pada otot-otot tubuh tertentu yang pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya sakit kepala.
8. Lindungi mata. Cahaya yang berlebihan dan radiasi komputer dapat memicu timbulnya sakit kepala. Jika anda menderita sakit kepala akibat penggunaan komputer yang berlebihan, cobalah gunakan layar anti silau pada saat bekerja di depan layar komputer.
9. Lakukan istirahat yang cukup. Cobalah untuk berbaring di ruangan yang gelap dan tenang. Berbaringlah dengan mata terpejam. Berusahalah untuk dapat tidur. Jika anda terserang flu maka sebaiknya sandarkan kepala anda sehingga lendir dan air liur bisa dikeringkan dengan benar. Tarik napas melalui hidung bukan mulut. Bernapas melalui mulut akan menyebabkan tenggorokan Anda untuk semakin kering.
10. Gunakan kompres hangat pada bagian mata, muka serta pelipis (kening). Lakukan juga kompres dingin pada bagian belakang leher.
11. Lakukan pemijatan selama 15 menit di lokasi sakit kepala. Pijat pada daerah penghilang rasa sakit dilakukan dengan cara memijat bagian telapak tangan yang berada diantara jempol dan jari telunjuk dan diikuti dengan pemijatan pada daerah ini juga di bagian kaki. Lakukan pemijatan sampai anda merasa sakit karena pemijatan ini. Selain itu anda juga bisa menggunakan minyak peppermint untuk mengoleskan di dahi, tulang rahang atau belakang leher. Minyak ini bertidak sebagai krim kortison alami yang mengurangi rasa sakit dan membantu menenangkan saraf serta merevitalisasi energi.
Pada pre-eklamsi :
1. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda sedini mungkin (preeklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat.
2. Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada faktor-faktor predisposisi.
3. Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
2.1.4 Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
Kadang-kadang sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa pengelihatanya menjadi kabur atau berbayang.
2.1.4.1 Pre-eklamsi
Pre eklamsia adalah kumpulan gejala (sindrom gejala) yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema.
Gejala :
1. Tekanan darah naik (hipertensi) dan kadar protein dalam urin berlebihan (proteinuria), setelah kehamilan mencapai 20 minggu.
2. Sakit kepala.
3. Masalah penglihatan, termasuk kebutaan sementara, pandangan buram dan lebih sensitif pada cahaya/silau.
4. Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah rusuk sebelah kanan.
5. Muntah.
6. Pusing.
7. Volume urin berkurang.
8. Berat badan naik cepat, biasanya di atas 2 kg per minggu.
Komplikasi :
Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara lain:
Pada Ibu :
• Eklampsia
• Solusio plasenta
• Pendarahan subkapsula hepar
• Kelainan pembekuan darah ( DIC )
• Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count )
• Ablasio retina
• Gagal jantung hingga syok dan kematian.
Pada Janin :
• Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
• Prematur
• Asfiksia neonatorum
• Kematian dalam uterus
• Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
2.1.4.2 Kategori Pre-eklamsi
1) Preeklamsi Ringan
• Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
• Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per minggu.
• Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter atau midstream.
2) Preeklamsi Berat
• Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
• Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
• Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam .
• Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium.
• Terdapat edema paru dan sianosis.
3) Eklamsi
Bila pre-eklampsia tidak segera ditangani dapat menimbulkan penyakit eklampsia yang pada dasarnya sama dengan pre-eklampsia namun ditambah dengan serangan kejang. Gejala yang muncul bila Anda mengalami eklampsia adalah nyeri di bagian perut kanan atas, sakit kepala, penglihatan terganggu, dan terjadi perubahan status mental, seperti penurunan kewaspadaan. Bila tidak cepat diobati, organ-organ vital (otak, hati dan ginjal) bisa rusak dan akan menyebabkan koma. Risiko kematian bagi Anda dan si bayi turut meningkat
2.1.5 Pemeriksaan Laboratorium
• Data Objektif
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum : tekanan darah yang meningkat, edema dan proteinuria bisanya menyatakan preeklampsia atau eklampsia. Suhu tubuh yang meningkat dapat merupakan indikasi dari meningitis.
Disorentasi atau kesadaran yang berubah atau keduanya dapat dihubungkan dengan penyakit vaskular yang akut, meningitis atau penyakit otak metabolik.
Meningismus adalah suatu indikasi dari meningitis atau perdarahan subaraknoid. Iritasi selaput otak menyebabkan spasme otot-otot leher secara refleks.
Nyeri pada otot-otot servikal biasanya disebabkan oleh spasme otot.
Pemeriksaan Neurologik : dapat mengidentifikasi kelainan-kelainan umum atau fokal yang merupakan indikasi dari lesi organik. Status kejiwaan, sraf-saraf otak, refleks-refleks tendon yang dalam, kekuatan motorik,gaya berjalan,respon sensorik dan bicara dapat memberikan petunjuk diagnosis yang penting.
• Tes Laboratorium
Pemeriksaan Darah Lengakp Dengan Apusan Darah : leukositosis dapat ditemukan pada kasus infeksi meningen (selaput otak). Limfositosis merupakan indikasi dari penyakit virus.
Urinalisis : proteinuria dihubungkan dengan preeklampsia atau eklampsia.
1. Tes Laboratorium
a. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% )
Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
b. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
c. Pemeriksaan Fungsi hati
Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45 u/ml )
Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l )
Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
d. Tes kimia darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl
2. Radiologi
a. Ultrasonografi
Apakah ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
b. Kardiotografi
Apakah diketahui denyut jantung janin lemah.
2.1.6 Perawatan Tindakan Yang Dilakukan
1. Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
2. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
3. Jika pasien tidak bernafas atau pernafaan dangkal :
• Periksa dan bebaskan jalan nafas
• Jika tidak bernafas, mulai ventilasi dengan masker dan balon
• Intubasi jika perlu
• Jika pasien bernafas, beri oksigen 4-6 liter/menit melalui masker atau kanul nasal
4. Jika pasien tidak sadar atau koma :
• Bebaskan jalan nafas
• Baringkan pada sisi kiri
• Ukur suhu
• Periksa apakah ada kaku tengkuk.
5. Migren selama kehamilan diobati dengan analgesik dan sedativa,sebagian besar seperti gejala nyeri yang sembuh sendiri.Ergotamin di\hindari selama kehamilan.
6. Sakit kepala akibat kontaksi otot (Tension) : Medikasi analgesik seperti asetaminofen dengan kodein,biasanya efektif. Selama kehamilan lanjut,hidroksizin (Vistaril atau Atarax ) dapat menolong.
7. Usahakan untuk meminimalkan keadaan-keadaan stres.
8. Sakit kepala traksi dan peradangan : pengobatan mencakup terapi spesifik untk penyakit dasarnya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sakit kepala dan pusing sering terjadi selama kehamilan. Sakit kepala yang bersifat hebat menetap, dan tidak hilang untuk istirahat adalah abnormal. Bila sakit kepala hebat dan disertai dengan pandangan kabur mungkin adalah gejala adanya komplikasi pada kehamilan ( pre-eklamsia ). Masalah visual yang mengancam jiwa adalah yang bersifat mendadak misalnya pandangan kabur dan berbayang. Perubahan visual ini disertai sakit kepala yang hebat pula.
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre - eklapsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
Hindari pemicunya. Sakit kepala dapat disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa hal yang dapat memicu sakit kepala ialah bau spesifik dari suatu benda atau makanan yang dikonsumsi dan keterlambatan dalam makan.
Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat. Seorang ibu hamil tetap dapat melakukan berbagai aktivitas fisik seperti olah raga, hanya saja sangat disarankan untuk membatasinya sesuai dengan kondisi tubuhnya. Sangat disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang dapat menguras stamina ibu hamil.
3.2 Saran
1. Bagi mahasiswa:
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi petugas kesehatan
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education untuk mencegah infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Taber Ben-zion.1994.”Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri Dan Ginekologi”. EGC : Jakarta
World Heald Organization.2013.” Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitasi Kesehatan Dasar Dan Rujukan”. UFP,UNICEF,USAID : Jakarta
Hyre Anne.2003.” Panduan Pengajaranasuhan Kebidanan Fisiologis Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Buku Asuhan 2 Antenatal”. PUSDIKNAKES,WHO, JHPIEGO : Jakarta
Saifuddin Abdul Barry.2002.” Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal ”. YAYASAN BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO : Jakarta
Prawirohardjo Sarwono. 2009.” Ilmu Kebidanan “.BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO : Jakarta
Sulistyawati Ari.2011.” Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan”. Salemba Medika : Jakarta
http://galeriabiee.wordpress.com/kumpulan-askep/askep-maternitas/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-preeklampsia/
http://putryayyu.blogspot.com/2013/09/asuhan-kebidanan-i-kehamilan-tanda.html
0 komentar:
Posting Komentar