Selasa, 04 Maret 2014

MAKALAH SGD KESEHATAN MASYARAKAT TRIGGER CASE 1 KONSEP EPIDEMIOLOGI


MAKALAH SGD KESEHATAN MASYARAKAT TRIGGER CASE 1
KONSEP EPIDEMIOLOGI



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA
PRODI D-III KEBIDANAN
Jl. P. Diponegoro No. 17 Tuban 62313 Tlp (0356) 321287 Fax (0356) 333237


DISUSUN OLEH :
KELOMPOK SGD 3

1.      Ainun Septiana Fitri                            :           ( 13.11.1.149.0732 )
2.      Amalina Hanifati                                :           ( 13.11.1.149.0733 )
3.      Ana Wahyu Rindani                           :           ( 13.11.1.149.0734 )
4.      Anjar Sari Mukti Rahayu                    :           ( 13.11.1.149.0735 )
5.      Nurul Rizki Agustiowati                     :           ( 13.11.1.149.0763 )
6.      Olivia Yunita A                                  :           ( 13.11.1.149.0764 )
7.      Ovilla Kemala Putri                            :           ( 13.11.1.149.0765 )
8.      Popi Lidiatin                                       :           ( 13.11.1.149.0766 )
9.      Puji Isarul Fufah                                 :           ( 13.11.1.149.0767 )
10.  Qurota A’yun Farida                          :           ( 13.11.1.149.0768 )
11.  Ratna Rahmawati                               :           ( 13.11.1.149.0769 )
12.  Rohmani Sapta Dewi                          :           ( 13.11.1.149.0774 )
13.  Seffiana Wahyu Priyani                      :           ( 13.11.1.149.0775 )
14.  Shinta Widya Rani                              :           ( 13.11.1.149.0776 )
15.  Siti Aisyah                                          :           ( 13.11.1.149.0777 )











KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan dengan  memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segenap limpahan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini secara umum  membahas tentang materi ” KONSEP EPIDEMIOLOGI “  yang berhubungan dengan mata kuliah kesehatan masyarakat dalam sgd trigger case 1 yang di ajarkan di STIKES NU  Tuban.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan, sehingga saran dan kritik yang membangun untuk proses perbaikannya dari semua pihak yang terkait, sangat kami harapkan.
Kami berharap agar makalah ini sangat bermanfaat bagi semua komponen STIKES NU Tuban  dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pihak-pihak yang terkait pada umumnya.










DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................... 2
NAMA KELOMPOK............................................................... 3
KATA PENGANTAR.............................................................. 4
DAFTAR ISI.............................................................................. 5
BAB. I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang....................................................................... 6
1.2  Rumusan masalah.................................................................. 7
1.3  Tujuan masalah...................................................................... 8
1.4  Manfaat.................................................................................. 9
1.5  Metode penulisan................................................................... 9
BAB. II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian epidemiologi...................................................... 10
2.2 Trigger case 1....................................................................... 10
2.3 Kata unfamiliar.................................................................... 11
2.4 Permasalahan....................................................................... 13
BAB. III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................... 29
3.2 Saran.................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA............................................................. 31

BAB. I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlulah disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) yang sebaik-baiknya.
Untuk dapat menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tersebut, banyak yang harus diperhatikan. Yang paling penting adalah pelayanan masyarakat yang dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun sekalipun terdapat kesesuaian yang seperti ini telah menjadi kesepakatan semua pihak, namun dalam praktek sehari-hari tidaklah mudah dalam menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dimaksud.
Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan dimasyarakat. Dengan kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah menemukan masalah kesehatan yang ada  dimasyarakat tersebut. Demikianlah, berpedoman pada kesepakatan yang seperti ini, dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan frekuensi, penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuansi dan penyebaran disuatu masalah kesehatan dimasyarakat tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang disebut dengan nama Epidemiologi.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari sudut epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah penting. Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu masalah kesehatan tidak sangkut pautnya dengan soal penyakit., maka pada lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak terlalu diperioritaskan penanggulangannya.
Demikianlah karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah dipahami dengan sebaik-baiknya hal ikhwal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Kepentingan dalam epidemiologi paling tidak untuk mengenal ada atau tidaknya suatu penyakit di masyarakat sedemikian rupa sehingga ketika dilakukan pengukuran tidak ada yang sampai luput atau tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.

1.2  Rumusan masalah

1.      Apa tujuan bidan memberikan pelayanan kesehatan khususnya KIA dan KB?
2.      Bagaimanakah seorang bidan memberikan pelayanan kebidanan dengan baik?
3.      Apa saja fungsi dari epidemiologi?
4.      Apakah tujuan dari konsep sehat sakit?
5.      Bagaimana cara bidan mengidentifikasi penyebaran penyakit dilingkungan dengan benar?
6.      Bagaimana cara melakukan KB?
7.      Bagaimana cara bidan untuk mengkaji tentang wabah yang terjadi diwilayah tertentu?
8.      Bagaimana cara mengubah pola pikir atau perilaku kesehatan yang ada dimasyarakat?
9.      Apa tujuan konsep skrining?
10.  Apa manfaat dari konsep skrining?
11.  Apa tujuan penilaian atau pengukuran epidemiologi?
12.  Adakah cara khusus untuk meningkatkan KIA?
13.  Apa hubungan kesehatan masyarakat dalam pelayanan kesehatan khususnya KIA dan KB?
14.  Bagaimana ciri dan prinsip epidemiologi?
15.  Bagaimana peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan?

1.3  Tujuan masalah

1.      Untuk mengetahui apa tujuan bidan memberikan pelayanan kesehatan khususnya kia dan kb
2.      Untuk mengetahui bagaimanakah seorang bidan memberikan pelayanan kebidanan dengan baik
3.      Untuk mengetahui apa saja fungsi dari epidemiologi
4.      Untuk mengetahui apakah tujuan dari konsep sehat sakit
5.      Untuk mengetahui bagaimana cara bidan mengidentifikasi penyebaran penyakit dilingkungan dengan benar
6.      Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan kb
7.      Untuk mengetahui bagaimana cara bidan untuk mengkaji tentang wabah yang terjadi diwilayah tertentu
8.      Untuk mengetahui bagaimana cara mengubah pola pikir atau perilaku kesehatan yang ada dimasyarakat
9.      Untuk mengetahui apa tujuan konsep skrining
10.  Untuk mengetahui apa manfaat dari konsep skrining
11.  Untuk mengetahui apa tujuan penilaian atau pengukuran epidemiologi
12.  Untuk mengetahui adakah cara khusus untuk meningkatkan kia
13.  Vapa hubungan kesehatan masyarakat dalam pelayanan kesehatan khususnya kia dan kb
14.  Untuk mengetahui bagaimana ciri dan prinsip epidemiologi
15.  Untuk mengetahui bagaimana peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan





1.4  Manfaat

a.       Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang konsep epidemiologi
b.    Bagi responden
Dapat mengetahui tentang konsep epidemiologi
c.       Bagi institusi pendidikan
Memberikan sumbangan pustaka dan literatur yang dapat digunakan oleh mahasiswa STIKES NU TUBAN.
d.      Bagi institusi pelayanan kesehatan
Dapat mengetahui dampak penyebaran epidemiologi di masyarakat.

1.5  Metode penulisan
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan, dimana dalam pengumpulan data yakni melalui penelitian dokumen, data diperoleh dari berbagai sumber baik dalam media cetak maupun elektronik atau internet.












BAB. II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian epidemiologi
Jika ditinjau dari asal kata, epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari tentang penduduk (yunani: epi = pada atau tentang, demos = penduduk, logos = ilmu). Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa pengertian secara umum dan setengah awam, dapat dibaca dalam kamus atau ensiklopedia umum antara lain sebagai berikut:
·         Webster’s New World Dictionary of the American Languange, Epidemiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menyelidiki penyebab-penyebab dan cara pengendalian wabah-wabah.
·         Kamus Besar Bahasa Indonesia terbtan Balai Pustaka, Dep Dik Bud 1990: Epidemiologi adalah ilmu tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyebarannya.
·         Ensiklopedia Nasional Indonesia terbitan PT Cipta Adi Pustaka , Jakrta 1989 : Epidemiologi adalah suatu cara untuk meneliti penyebaran penyakit atau kondisi kesehatan penduduk termasuk faktor – faktor yang menyebabkannya.
2.2 Trigger case 1
Bidan “ A” datang sebagai bidan baru memiliki wilayah kerja di desa sukamadu untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya KIA dan KB sesuai dengan profesinya,dalam memberikan pelayanan kebidanan untuk individu,keluarga,kelompok maupun komunitas diwilayah tersebut,sebagai bidan yang baru bertugas dalam wilayah baru,bidan tersebut mempelajari suatu karakteristik demografi maupun endemi penyakit dalam suatu wilayah ,studi tersebut termasuk studi dalam ilmu dasar epidemiologi yang memepelejari penyebaran dalam penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya,termasuk juga bidan harus mengidentifikasi tentang faktor kausal penyakit yang ada, fungsi epidemiologi , konsep sehat sakit,ukuran penilaian epidemiologi yang harus di terapkan di masyarakat untuk merubah pola piker atau perilaku kesehatan yang ada dimasyarakat dan juga mengkaji tentang wabah yang terjadi diwilayah desa tersebut maupun kondep skrining sebelum terjadinya wabah penyakit.


2.3 Kata unfamiliar

1.      Kesehatan                  : suatu keadaan seimbang yang dinamis antara    bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
2.      Konsep sehat sakit     : sesuatu yang berkaitan, dimana pada saat sakit merupakan kondisi dimana tidak ada keseimbangan antara host, agent, dan environment nsebaliknya pada saat ada keseimbangan kondisi tubuh berarti pada keadaan sehat.
3.      Epidemiologi              : Suatu ilmu yang mempelajari gambaran kejadian ,penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada manusia ,pada saat tertentu dibumi dan kaitanya dengan kondisi eksternal.
4.      Konteks                      : Suatu hungan antara manusia dengan lingkungan untuk mempelajari penyebaran penyakit
5.      Endemi penyakit       : Penyebab  timbulnya suatu  penyakit yang sering terjadi di wilayah tertentu.
6.      Skrining                      : cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain.
7.      Wabah                        : kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang berjumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang lazim.
8.      Komunitas                  : Suatu kumpulan yang terdiri lebih dari 1-2 oramg dengan tujuan yang sama dan cakupan wilayah yang luas.
9.      Kb                               : suatu program pemerintah yang dirancang untuk  menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk
10.  Demografi                  : Letak dari suatu wilayah tertentu.
11.  KIA                             : upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan memeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah
12.  Desa                            : Kumpulan dari individu,keluarga,kelompok atau komunitas yang menempati wilayah tertentu dan memepunyai struktur organisasi.
13.  Pelayanan Kesehatan            : upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat
14.  Mengidentifikasi        : menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda, dsb)
15.  Profesi                                    : Suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya
16.  Wilayah                      : tempat dimana menetapnya rakyat dan merupakan tempat penyelenggaraan pemerintahan Negara
17.  Kausal                        : sebab dan akibat terjadinya penyakit
18.  Karakteristik             : suatu cirri khas yang dimiliki seseorang dan tidak sama dengan orang lain
19.  Bidan                          : Seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi                untuk diregister,sertifikasi dan atau secarah sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
20.  Studi                           : Suatu proses belajar melalui proses formal atau non formal
21.  Mengkaji                    : memeriksa, menyelidiki, memikirkan, mempertimbangkan, menguji dan menelaah baik buruk suatu perkara
22.  Masyarakat                : kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan
23.  Pelayanan kebidanan : bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas
24.  Pola Pikir                   : dasar segala bentuk tindakan kita sehari-hari.
25.  Kelompok                   : kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi
26.  Penyakit                     : suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari   baik aktifitas jasmani,rohani dan sosial.
27.  Ilmu dasar                  : ilmu yang mendasari ilmu yang lainya
28.  Individu                      : unit terkecil pembentuk masyarakat.

2.4 Permasalahn

1.      Apa tujuan bidan memberikan pelayanan kesehatan khususnya KIA dan KB?
Jawab :
Tujuan bidan memberikan pelayanan kesehatan kususnya KIA dan KB untuk masyarakat adalah :
·         Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA dan KB termasuk pertolongan dan penanganan pola kasus gagal.
·         Meningkatkan pembinaan dukun bayi dan kader kesehatan.
·         Meningkatkan kesempatan untuk memberikan penyuluhan dan konseling bagi kesehatan ibu dan keluarganya.
·         Meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kewenangan bidan.
·         Meningkatkan pembinaan dukun bayi oleh bidan desa.

2.      Bagaimanakah seorang bidan memberikan pelayanan kebidanan dengan baik?
Jawab :
pelayanan kebidanan secara holistic , yaitu :
Memeperhatikan aspek bio,psiko-sosio-kultural dan spiritual yang sesai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan menyelamatkan kehidupan dan mempertahankan kelangsungan pelayanan pasien.pasien memerlukan pelayanan dari petugas kesehatan yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.       Semangat untuk melayani
b.      Simpati
c.       Empati
d.      Tulus ikhlas
Segitiga Epidemiologi
  • Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
  • Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)
Segitiga Epidemiologi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvDYM1NxHhJbwn4P2DJh8Cauv57jhMgk5Np1XmseKD2jN9XBDqqLf8fY7Tq1TywwoR_xZhf8onHq1KHs3eV0eCu8OEBPhPKgra9s5TBApZbcB14I-94BoQ-nJykplKnL3OiKLaQLS0Yevh/s320/Segitiga+Epidemiologi.jpg
  • Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Environment
  • Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan menimbulkan penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat
Faktor Host
  • Adalah faktor yang melekat pada Host
  • Genetik: DM, asma, hipertensi
  • Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
  • Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
  • Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
  • Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
  • Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
  • Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza
Faktor Agent
  • Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
  • Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
  • Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
  • Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
  • Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing
Faktor Environment
  • Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
  • Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis (kota dan desa)
  • Biologis: flora dan fauna
  • Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang, banjir
Karakteristik Host
  • Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
  • Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun alamiah
  • Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita kepada orang lain
Karakteristik Agent
  • Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
  • Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit) pada Host setelah infeksi
  • Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang menyebabkan kematian
  • Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan Host
  • Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan Host
  • Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk antibodi)
Karakteristik Environment
  • Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)
  • Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi, iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)
Portal of Entry dan Portal of Exit
  • Portal of entry: pintu masuknya Agent kedalam Host contoh: oral, kulit, nafas, kemih
  • Portal of exit: pintu keluarnya Agent dari Host contoh: nafas, anal, darah, cairan tubuh
  • Transmisi: vektornya?
  • Bagaimana preventifnya?
  • Cuci tangan sebelum makan
  • Menolong partus memakai sarung tangan
  • Jangan meludah sembarang tempat
Kejadian Penyakit Dalam Komunitas
  • Endemis: penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi dan masyarakat tertentu (minimal 3 tahun berturut-turut)
  • Epidemi: terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat sebelumnya) di masyarakat  wabah
  • Pandemi: epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas (mendunia)

3.      Apa saja fungsi dari epidemiologi?
Jawab :
Fungsi epidemiologi bagi bidan adalah :
a)      Sebagai ilmu diagnosa kesehatan masyarakat
b)      Analisis pergeseran pola penyakit dari infeksi degeneratif
c)      Untuk menyatakan gejala penyakit
d)     Efaluasi peogram



4.      Apakah tujuan dari konsep sehat sakit?
Jawab :
Tujuan dari konsep sehat sakit adalah untuk mempelajari riwayat alamiyah penyakit , dan dengan diketahui riwayat alamiyah penyakit. Kita sebagai tenaga kesehatan dapat melakukan upaya pencegahan pada tingkatan

5.      Bagaimana cara bidan mengidentifikasi penyebaran penyakit dilingkungan dengan benar?
Jawab :
Bidan atau tenaga kesehatan harus mencari dan menggali data atau fakta baik dari klien, keluarga, maupun anggota tim kesehatan lainnya dan juga dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri. Langkah ini mencakup kegiatan kumpulan data, pengolahan, analisis data atau fakta untuk perumusan masalah. Dan data ini menghasilkan rumusan masalah yang dialami atau diderita pasien

6.      Bagaimana cara melakukan KB?
Jawab :
KB yang kami maksud adalah Keluarga Berencana dengan merencanakan dan mengatur jarak kelahiran. Adapun KB dengan maksud membatasi kelahiran, apalagi mengharuskan hanya dua saja maka hal ini adalah bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Kemudian latar belakang kami menulis hal ini adalah ada beberapa ikhwan-akhwat, walaupun tidak banyak, menganggap KB atau menggunakan KB terlarang secara mutlak semuanya. Ada beberapa ikhwan-akhwat yang kurang paham tentang bagaimana mengatur jarak kelahiran. Atau beralasan kaku bahwa kita tidak boleh menolak anak yang akan dianugrahkan kepada kita. Ataupun juga menganggap kaku bahwa tindakan KB yang harus melakukan tindakan invasif pada kemaluan yang kurang sesuai dengan syariat dan alasan lainnya. Padahal mengenai KB ada rincian penjelasan dari para ulama mengenai hukumnya berdasarkan metodenya. Sehingga tidak jarang kita mendengar berita ada ikhwan yang istrinya mengalami rupture rahim/ rahimnya jebol, atau harus operasi caesar atau minimal bayinya kurang sehat dan harus dirawat intensif di NICU [Neonatal Intensif Care Unit] dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini bisa disebabkan jarak kehamilan yang sangat dekat kemudian ditambah lagi kondisi istri yang kurang begitu baik atau sedang mengidap penyakit tertentu.

Hukum KB

Hukumnya sudah dijelaskan oleh para ulama dengan rinciannya. Kami mendapat faidah dari guru kami, Ustadz Aris Munandar, SS. MA. Hafidzahullah bahwa Secara umum hukum KB sebagai berikut:
1.      [تحديد النسل] Tahdidun nasl/ membatasi kelahiran
Jelas hukumnya terlarang karena bertentangan ajaran Islam. Baik dengan alasan tidak bisa mencari rezeki ataupun susah mengurus anak.
عن أنس بن مالك قال كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ بِالبَاءَةِ وَيَنْهَى عَنِ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيْدًا وَيَقُوْلُ تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرُ الْأَنْبِيَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat ”
[HR Ibnu Hibban 9/338,Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ no 1784] Allah Ta’ala berfirman, وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيراً
Dan Kami jadikan kelompok yang lebih besar. [Al-Isra’: 6]
Dan jumalah yang banyak adalah karunia semua kaum. Kaum Nabi Syu’aib ‘alaihissalam diperingati tentang karunia mereka,
وَاذْكُرُواْ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلاً فَكَثَّرَكُمْ
Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. [Al-A’raf: 86]
2.      [تنظيف الاسل] tandzifun nasl/mengatur kelahiran
Hal ini boleh jika dengan alasan kesehatan dan berdasarkan saran dari dokter yang terpercaya, karena jika sudah jelas berdasarkan fakta dan penelitian bahwa itu berbahaya maka tidak boleh dilakukan. Allah Ta’ala berfirman,
وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al-Baqarah: 195]

Cara yang mudah dan aman

Ini berdasarkan  penglaman kami dan Alhamdulillah kami berhasil. Cara yang tidak perlu menggunakan hormon dan obat. Yaitu kombinasi antara KB metode penanggalan, coitus interuptus/ ‘azl dan barier seperti kondom. Cara ini sederhana tetapi butuh kedisiplinan dan kemampuan menahan hasrat. Tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak bisa mengendalikan hasrat dan tidak istiqomah menjalankannya
Metode penanggalan
Yaitu mengetahui masa subur istri. Masa subur istri adalah 14 hari setelah hari pertama menstruasi. Masa subur adalah dimana ovum/sel telur wanita telah matang dan siap untuk dibuahi.  Para ahli mengambil kemungkinan empat hari sesudah ataupun sebelumnya bisa terjadi masa subur.
Metode KB dengan penanggalan yaitu jangan menumpahkan sperma kedalam rahim saat masa subur.
Misalnya:
Hari pertama menstruasi adalah tanggal 1 oktober. Maka perkiraan tanggal suburnya adalah tanggal 14, berpatokan dengan maka empat hari sebelum dan sesudahnya. Jangan menumpahkan sperma ke dalam rahim pada dari tanggal 10-18 oktober. Jika menstruasi berhenti pada tanggal 7 Oktober,
Berarti waktu yang boleh:
-tanggal 8-9 Oktober kita boleh menumpahkan sperma ke rahim
-tanggal 19 Oktober sampai dengan menstruasi selanjutnya.
Untuk jaga-jaga bisa juga dipakai lima hari sebelum dan sesudahnya. Dan biasanya 1 atau 2 hari setelah mentruasi adalah waktu yang aman.
Bisa juga dibantu menggunakan kalender dengan menandai/membulatkan tanggal hari mulai menstruasi misalnya tanggal 5 Oktober, maka perkiraan hari subur adalah tanggal 19. Empat hari sebelum dan sesudah berarti tanggal 15-23 Oktober. Maka arsir merah atau tandai deretan tanggal tersebut di kalender dan menjadi patokan bahwa rentang tanggal tersebut tidak boleh menumpahkan sperma ke rahim.
Metode coitus coitus interuptus/ ‘Azl
Ibnu Hajar Al-Asqalaniy rahimahullah menukil bab dalam shahih Bukhari menjelaskan tentang ‘Azl,
باب العزل أي النزع بعد الإيلاج لينزل خارج الفرج
“Bab tentang Al-‘Azl yaitu mencabut (penis) setelah penetrasi agar (air mani) tertumpah di luar farji/vagina” [Fathul-Bariy 9/305, Asy-Syamilah]
Hukum ‘Azl ada perselisihan di antara ulama, namun pendapat terkuat adalah mubah. Dengan beberapa dalil.
Perkataan sahabat Jabir radhiallahu ‘anhu
كنا نعزل على عهد النبي صلى الله عليه وسلم.
“Kami (para shahabat) melakukan ‘azl di jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam” [HR.Bukhari no. 5207/ 5208-5209, Muslim no. 1440]
 Diriwayat lainnya,
 كنا نعزل على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فلم ينهنا عنه.
“Kami melakukan ‘azl di jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau tidak melarang kami darinya” [Shahih Muslim no. 1440, Musnad Abi Ya’laa no. 2255].
Jika ada yang mengatakan bahwa ‘Azl adalah pembunuhan terselubung/kecil-kecilan, maka kita jawab dengan hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
عن أبي سعيد الخدري، قال : بلغ رسول الله صلى الله عليه وسلم أن اليهود يقول إن العزل هو الموؤودة الصغرى. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : كذبت يهود، ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لو أفضيت لم يكن إلا بقدر.
dari Abu Said Al-Khudri, ia berkata : “Telah sampai kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwasannya orang Yahudi berkata : ‘Sesungguhnya ‘azl itu pembunuhan kecil-kecilan’. Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Orang Yahudi telah berdusta. Seandainya engkau menyetubuhinya, tidaklah akan menghasilkan anak kecuali dengan takdir Allah” [HR.Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar 3/31-32 no. 4348 dengan sanad hasan, At-Tirmidzi no. 1136, Abu Dawud no. 2173, Ahmad no. 11110  dengan sanad yang shahih]
Jadi Azl bisa dilakukan pada rentang waktu yang tidak boleh menumpahkan sperma ke dalam rahim. Pada contoh kita yaitu tanggal 10-18 Oktober
Perlu diketahui juga bahwa jika melakukan ‘Azl pada istri kita sebaiknya meminta izin kepada istri terlebih dahulu,
وَقَدْ رَخَّصَ قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ العِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ فِي العَزْلِ وقَالَ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ: «تُسْتَأْمَرُ الحُرَّةُ فِي العَزْلِ، وَلَا تُسْتَأْمَرُ الأَمَةُ
“Para ahli ilmu dari sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan sabahat yang lain memberikan rukshah/keringanan tentang ‘azl.”
Maalik bin Anas radhiallahu ‘anhu berkata,
“Dimintai ijin (untuk melakukan ‘azl) bagi wanita merdeka, dan tidak dimintai ijin bagi budak wanita” [HR. At-Tirmidzi 3/435 no.1137, dishahihkan oleh Al-Albani, tahqiq Ahmad Syakir, Asy-Syamilah].
Metode barier/kondom
Kondom bisa kita kiaskan dengan ‘Azl karena alasan/illat adalah mencegah tertumpahnya sperma ke dalam rahim. Maka hukumnya juga mubah. Karena penggunaan kondom bisa menggantika ‘Azl. Sesuai dengan kaidah fiqhiyah,
حكم البدل حكم المبدل منه
“hukum pengganti sama dengan hukum yang digantikan”
Jika tidak bisa menahan saat akan ejakulasi dengan ‘Azl, maka bisa menggunakan kondom. Kodom bisa digunakan pada rentang waktu yang tidak boleh menumpahkan sperma ke rahim.
Metode yang lainnya yang sederhana
Ada beberapa metode lainnya yang sederhana juga tetapi kurang praktis, misalnya metode lendir yaitu wanita subur jika lendir vagina agak kental, cara mengetahuinya dengan memasukkan sedikit ibu jari dan telunjuk ke vagina kemudian ada lendirnya dan merenggangkan ibu jari dan telunjuk. Jika lendirnya masih menyatu ketika dipisahan oleh kedua jari, berarti kental dan ini adalah waktu subur
Kemudian metode suhu yang menyatakan bahwa wanita yang subur mengalami kenaikan suhu 0,5-1 derajat. Metode ini mengukur suhu setiap hari ketika bangun tidur dan mencatatnya dikalender kemudian akan menjadi sebuah pola. Menurut kami ini tidak praktis.
Metode lainnya yang menggunakan alat dan obat
* Menggunakan hormon baik dengan obat dan suntik KB
kami berpendapat jika ada metode sederhana seperti yang kami jelaskan kemudian ia sanggup melakukannya. Maka sebaiknya ini ditinggalkan. Belum lagi ada pendapat dikalangan medis bahwa penggunaan Obat dan suntikan KB berupa hormon estrogen dan progesteron bisa memacu kanker. Walaupun ini perlu penelitian jangka panjang. Dan juga kita perlu mengingat hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwa haid dan nifas adalah ketetapan/kodrat wanita. Sebaiknya kita tidak melawan kodrat kita.
فَإِنَّ ذَلِكَ شَىْءٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ
Sesungguhnya, haid adalah ketetapan/kodrat yang Allah tetapkan bagi para wanita keturunan Adam.” [H.R. Bukhari dalam bab Haidh dan Muslim]
* Alat Kontrasepsi Dalam Rahim [AKDR] misalnya spiral
Boleh menggunakannya. Karena secara medis insya Allah tidak merusak rahim. Hanya sebgai pencegah atau mematikan sperma ketika hendak masuk ke rahim. Tetapi hendaknya diperhatikan bahwa ini akan membuka aurat wanita. Jika yang memasang dokter kandungan laki-laki jelas haram jika masih ada dokter wanita atau bidan. Sebenarnya wanitapun tidak boleh melihat aurat sesama wanita begitu juga laki-laki. Tetapi karena ini adalah satu-satunya jalan. Kami tetap menyarankan memakai cara sederhana yang kami paparkan jika ia sanggup.
* Vasektomi dan tubektomi
Jelas metode ini adalah haram karena membuat laki-laki dan wanita tidak bisa membuat keturunan selamanya. Dan ini termasuk menggubah ciptaan Allah dan keluar jauh dari tujuan penciptaannya yaitu untuk memperoleh keturunan. Kita telah jelaskan dalil mengenai perintah agar memperbanyak keturunan. Kemudian ini juga ditempuh dengan metode operasi yang melakukan invasif pada tubuh dengan alasan yang kurang benar.

7.      Bagaimana cara bidan untuk mengkaji tentang wabah yang terjadi diwilayah tertentu?
Jawab :
Ada 3 cara untuk bidan dalam mengkaji wabah penyakit di suatu wilayah :
1)      Pendekatan ke ruangan :
a)      Pendekatan topik
b)      Pendekatan aktifitas
c)      Pendektan pregional
2)      Pendekatan ke lingkungan (pendekatan ekologis)
3)      Pendekatan kewilayahan

8.      Bagaimana cara mengubah pola pikir atau perilaku kesehatan yang ada dimasyarakat?
Jawab :
Dengan menerapkan cara hidup sehat kepada masyarakat.kita sebagai tenaga kesehatan tidak hanya memberikan informasi,memberi saran,pengarahan kepada masyarakat.tetapi kita harus memberi contoh yang patut di contoh di masyarakat.

9.      Apa tujuan konsep skrining?
Jawab :
Untuk mendapatkan keadaan penyakit dalam keadaan dini untuk memperbaiki prognosis,  karena pengobatan dilakukan sebelum penyakit mempunyai manifestasi klinis

10.  Apa manfaat dari konsep skrining?
Jawab :
a)      Dengan skrining, diharapkan angka mortalitas (kematian) menjadi lebih rendah, penurunan abgka murbiditas (kesakitan) dan biaya kesehatan lebih rendah.
b)      Keuntungan lainnya adalah meningkatnya harapan hidup sehat dan kualitas hidup berkurangnya rasa nyeri, kecemasan, dan ketidakmampuan
c)      Keuntungan yang diharapkan ini diperoleh dari hasil tes skrining true pisitive (positif benar) maupun hasil tes skrining yang true negative (negatif benar) karena hasil yang true negative juga menyediakan jaminan bahwa kanker tidak berkembang

11.  Apa tujuan penilaian atau pengukuran epidemiologi?
Jawab :
Memperoleh data frekuensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.

12.  Adakah cara khusus untuk meningkatkan KIA?
Jawab :
Peningkatan KIA dapat di lakukan dengan mutu pelayanan KIA serta efektif dan efisiensi dan dapat mengutamakan kegiatan pokok:
a)    Peningkatan pelayanan antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik, serta jangkauan yang tinggi
b)   Meningkatkan deteksi dini pertolongan persalinan yang lebih ditunjukkan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga profesional secara berangsur
13.  Apa hubungan kesehatan masyarakat dalam pelayanan kesehatan khususnya KIA dan KB?
Jawab :
Kesehatan masyarakat adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara memberdayakan masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan di tempat tinggal mereka, cara yang dilakukan yaitu dengan KB dan KIA.

14.  Bagaimana prinsip epidemiologi?
Jawab :
Prinsip-prinsip epidemiologi:
Prinsip-prinsip epidemiologi Mempelajari sekelompok manusia  masyarakat yang mengalamii masalah kesehatan Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak atau rasio . Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu , diantaranya keadaan waktu , tempat , orang yang mengalami masalah kesehatan . Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah-masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut .
Peningkatan KIA dapat di lakukan dengan mutu pelayanan KIA serta efektif dan efisiensi dan dapat mengutamakan kegiatan pokok:
c)      Peningkatan pelayanan antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik, serta jangkauan yang tinggi
d)     Meningkatkan deteksi dini pertolongan persalinan yang lebih ditunjukkan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga profesional secara berangsur

15.  Bagaimana peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan?
Jawab :
a. Memberi pelayanan sebagai tenaga terlatih
b. Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
c. Meningkatkan penerimaan gerakan KB
d. Memberikan pendidikan kepada dukun beranak
e. Meningkatkan sistem rujukan












BAB. III
PENUUP

3.1 Kesimpulan
Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:
a)      Frekuensi masalah kesehatan
b)      Penyebaran masalah kesehatan
c)      Faktor-faktor yang memepengaruhi
Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya adalah:
  1. Mencari  / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya.
  2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam.
  3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
  4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu:
  1. memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya.
  2. menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment.
  3. menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko.
  4. mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan.
  5. membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi).
  6. menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya.
  7. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.
  8. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.

3.2 Saran
Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam mempelajari tentang epidemiologi.
Dan harapan penulis makalah ini tidak hanya berguna bagi penulis tetapi juga berguna bagi semua pembaca. Terakhir dari penulis walaupun makalah ini kurang sempurna penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di kemudian hari.



DAFTAR PUSTAKA

·         Asrinah,dkk.2010.Konsep Kebidanan.Graha Ilmu.Yogyakarta hal:109
·         Estiwidani,dkk.2009.Konsep Kebidanan Fitramaya.Yogyakarta hal: 117
·         Hikmawati Isna.2010.Buku Ajar Epidemiologi.Nuha Medika:Yogyakarta
·         Soepardan.2007.Konsep Kebidanan.EGC
·         http://dewisandre_blogspot.com
·         http://helmysabri.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar