MAKALAH
SGD KESEHATAN MASYARAKAT TRIGGER CASE 1
KONSEP EPIDEMIOLOGI

SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA
PRODI D-III KEBIDANAN
Jl. P. Diponegoro No. 17 Tuban
62313 Tlp (0356) 321287 Fax (0356) 333237
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK SGD 3
1.
Ainun Septiana Fitri : ( 13.11.1.149.0732 )
2.
Amalina Hanifati : (
13.11.1.149.0733 )
3.
Ana Wahyu Rindani : ( 13.11.1.149.0734 )
4.
Anjar Sari Mukti Rahayu : ( 13.11.1.149.0735 )
5.
Nurul Rizki Agustiowati : ( 13.11.1.149.0763 )
6.
Olivia Yunita A : (
13.11.1.149.0764 )
7.
Ovilla Kemala Putri : ( 13.11.1.149.0765 )
8.
Popi Lidiatin : ( 13.11.1.149.0766 )
9.
Puji Isarul Fufah : (
13.11.1.149.0767 )
10.
Qurota A’yun Farida : ( 13.11.1.149.0768 )
11.
Ratna Rahmawati : (
13.11.1.149.0769 )
12.
Rohmani Sapta Dewi : ( 13.11.1.149.0774 )
13.
Seffiana Wahyu Priyani : ( 13.11.1.149.0775 )
14.
Shinta Widya Rani : (
13.11.1.149.0776 )
15.
Siti Aisyah : ( 13.11.1.149.0777 )
KATA
PENGANTAR
Dengan
segala kerendahan hati dan dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segenap limpahan
rahmat, taufiq, dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah
ini secara umum membahas tentang materi ” KONSEP EPIDEMIOLOGI “ yang berhubungan dengan mata kuliah
kesehatan masyarakat dalam sgd trigger case 1 yang di ajarkan di STIKES NU Tuban.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan,
sehingga saran dan kritik yang membangun untuk proses perbaikannya dari semua
pihak yang terkait, sangat kami harapkan.
Kami
berharap agar makalah ini sangat bermanfaat bagi semua komponen STIKES NU
Tuban dalam melaksanakan pembelajaran
khususnya pihak-pihak yang terkait pada umumnya.
DAFTAR
ISI
LEMBAR
PENGESAHAN...................................................... 2
NAMA
KELOMPOK............................................................... 3
KATA
PENGANTAR.............................................................. 4
DAFTAR
ISI.............................................................................. 5
BAB.
I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang....................................................................... 6
1.2
Rumusan masalah.................................................................. 7
1.3
Tujuan masalah...................................................................... 8
1.4
Manfaat.................................................................................. 9
1.5
Metode penulisan................................................................... 9
BAB.
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian epidemiologi...................................................... 10
2.2 Trigger case 1....................................................................... 10
2.3 Kata unfamiliar.................................................................... 11
2.4 Permasalahan....................................................................... 13
BAB.
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.......................................................................... 29
3.2
Saran.................................................................................... 30
DAFTAR
PUSTAKA............................................................. 31
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Telah
diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlulah
disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat (public health
services) yang sebaik-baiknya.
Untuk
dapat menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tersebut, banyak
yang harus diperhatikan. Yang paling penting adalah pelayanan masyarakat yang
dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun sekalipun terdapat
kesesuaian yang seperti ini telah menjadi kesepakatan semua pihak, namun dalam
praktek sehari-hari tidaklah mudah dalam menyediakan dan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang dimaksud.
Untuk
mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan
kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan dimasyarakat. Dengan
kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah menemukan masalah kesehatan yang
ada dimasyarakat tersebut. Demikianlah, berpedoman pada kesepakatan yang
seperti ini, dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan masalah
kesehatan dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan frekuensi,
penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuansi dan penyebaran
disuatu masalah kesehatan dimasyarakat tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus
yang disebut dengan nama Epidemiologi.
Subjek dan
objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari sudut
epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah
penting. Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya
akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit. Apabila suatu
masalah kesehatan tidak sangkut pautnya dengan soal penyakit., maka pada
lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak terlalu diperioritaskan
penanggulangannya.
Demikianlah
karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah dipahami dengan
sebaik-baiknya hal ikhwal yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Kepentingan
dalam epidemiologi paling tidak untuk mengenal ada atau tidaknya suatu penyakit
di masyarakat sedemikian rupa sehingga ketika dilakukan pengukuran tidak ada
yang sampai luput atau tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa
tujuan bidan memberikan pelayanan kesehatan khususnya KIA dan KB?
2. Bagaimanakah
seorang bidan memberikan pelayanan kebidanan dengan baik?
3. Apa
saja fungsi dari epidemiologi?
4. Apakah
tujuan dari konsep sehat sakit?
5. Bagaimana
cara bidan mengidentifikasi penyebaran penyakit dilingkungan dengan benar?
6. Bagaimana
cara melakukan KB?
7. Bagaimana
cara bidan untuk mengkaji tentang wabah yang terjadi diwilayah tertentu?
8. Bagaimana
cara mengubah pola pikir atau perilaku kesehatan yang ada dimasyarakat?
9. Apa
tujuan konsep skrining?
10. Apa
manfaat dari konsep skrining?
11. Apa
tujuan penilaian atau pengukuran epidemiologi?
12. Adakah
cara khusus untuk meningkatkan KIA?
13. Apa
hubungan kesehatan masyarakat dalam pelayanan kesehatan khususnya KIA dan KB?
14. Bagaimana
ciri dan prinsip epidemiologi?
15. Bagaimana
peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan?
1.3 Tujuan masalah
1. Untuk
mengetahui apa tujuan bidan memberikan pelayanan kesehatan khususnya kia dan kb
2. Untuk
mengetahui bagaimanakah seorang bidan memberikan pelayanan kebidanan dengan
baik
3. Untuk
mengetahui apa saja fungsi dari epidemiologi
4. Untuk
mengetahui apakah tujuan dari konsep sehat sakit
5. Untuk
mengetahui bagaimana cara bidan mengidentifikasi penyebaran penyakit
dilingkungan dengan benar
6. Untuk
mengetahui bagaimana cara melakukan kb
7. Untuk
mengetahui bagaimana cara bidan untuk mengkaji tentang wabah yang terjadi
diwilayah tertentu
8. Untuk
mengetahui bagaimana cara mengubah pola pikir atau perilaku kesehatan yang ada
dimasyarakat
9. Untuk
mengetahui apa tujuan konsep skrining
10. Untuk
mengetahui apa manfaat dari konsep skrining
11. Untuk
mengetahui apa tujuan penilaian atau pengukuran epidemiologi
12. Untuk
mengetahui adakah cara khusus untuk meningkatkan kia
13. Vapa
hubungan kesehatan masyarakat dalam pelayanan kesehatan khususnya kia dan kb
14. Untuk
mengetahui bagaimana ciri dan prinsip epidemiologi
15. Untuk
mengetahui bagaimana peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan
1.4 Manfaat
a. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan tentang konsep epidemiologi
b.
Bagi
responden
Dapat mengetahui tentang konsep
epidemiologi
c. Bagi institusi pendidikan
Memberikan sumbangan pustaka dan
literatur yang dapat digunakan oleh mahasiswa STIKES NU TUBAN.
d. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Dapat mengetahui dampak
penyebaran epidemiologi di masyarakat.
1.5 Metode penulisan
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan, dimana dalam
pengumpulan data yakni melalui penelitian dokumen, data diperoleh dari berbagai
sumber baik dalam media cetak maupun elektronik atau internet.
BAB.
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian epidemiologi
Jika ditinjau dari asal kata,
epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari tentang penduduk (yunani: epi =
pada atau tentang, demos = penduduk, logos = ilmu). Pada saat ini epidemiologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Beberapa pengertian secara umum dan
setengah awam, dapat dibaca dalam kamus atau ensiklopedia umum antara lain
sebagai berikut:
·
Webster’s
New World Dictionary of the American Languange, Epidemiologi adalah cabang ilmu
kedokteran yang menyelidiki penyebab-penyebab dan cara pengendalian
wabah-wabah.
·
Kamus
Besar Bahasa Indonesia terbtan Balai Pustaka, Dep Dik Bud 1990: Epidemiologi
adalah ilmu tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penyebarannya.
·
Ensiklopedia
Nasional Indonesia terbitan PT Cipta Adi Pustaka , Jakrta 1989 : Epidemiologi
adalah suatu cara untuk meneliti penyebaran penyakit atau kondisi kesehatan
penduduk termasuk faktor – faktor yang menyebabkannya.
2.2
Trigger case 1
Bidan “ A” datang sebagai bidan baru
memiliki wilayah kerja di desa sukamadu untuk memberikan pelayanan kesehatan
khususnya KIA dan KB sesuai dengan profesinya,dalam memberikan pelayanan
kebidanan untuk individu,keluarga,kelompok maupun komunitas diwilayah
tersebut,sebagai bidan yang baru bertugas dalam wilayah baru,bidan tersebut
mempelajari suatu karakteristik demografi maupun endemi penyakit dalam suatu
wilayah ,studi tersebut termasuk studi dalam ilmu dasar epidemiologi yang
memepelejari penyebaran dalam penyakit pada manusia di dalam konteks
lingkungannya,termasuk juga bidan harus mengidentifikasi tentang faktor kausal
penyakit yang ada, fungsi epidemiologi , konsep sehat sakit,ukuran penilaian
epidemiologi yang harus di terapkan di masyarakat untuk merubah pola piker atau
perilaku kesehatan yang ada dimasyarakat dan juga mengkaji tentang wabah yang
terjadi diwilayah desa tersebut maupun kondep skrining sebelum terjadinya wabah
penyakit.
2.3
Kata unfamiliar
1. Kesehatan : suatu keadaan seimbang yang
dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
2. Konsep sehat sakit : sesuatu yang berkaitan, dimana pada saat
sakit merupakan kondisi dimana tidak ada keseimbangan antara host, agent, dan
environment nsebaliknya pada saat ada keseimbangan kondisi tubuh berarti pada
keadaan sehat.
3. Epidemiologi : Suatu ilmu yang mempelajari
gambaran kejadian ,penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada manusia ,pada saat
tertentu dibumi dan kaitanya dengan kondisi eksternal.
4. Konteks : Suatu hungan antara
manusia dengan lingkungan untuk mempelajari penyebaran penyakit
5. Endemi penyakit
: Penyebab timbulnya suatu penyakit yang sering terjadi di wilayah
tertentu.
6. Skrining : cara untuk
mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan
atau prosedur lain.
7. Wabah : kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang berjumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi keadaan yang lazim.
8. Komunitas : Suatu kumpulan yang terdiri
lebih dari 1-2 oramg dengan tujuan yang sama dan cakupan wilayah yang luas.
9. Kb : suatu program pemerintah yang
dirancang untuk menyeimbangkan antara
kebutuhan dan jumlah penduduk
10. Demografi : Letak dari suatu wilayah
tertentu.
11. KIA : upaya di bidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan memeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah
12. Desa : Kumpulan dari
individu,keluarga,kelompok atau komunitas yang menempati wilayah tertentu dan
memepunyai struktur organisasi.
13. Pelayanan Kesehatan : upaya yang diselenggarakan
sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat
14. Mengidentifikasi
: menentukan atau menetapkan
identitas (orang, benda, dsb)
15. Profesi : Suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya
16. Wilayah
: tempat dimana
menetapnya rakyat dan
merupakan tempat penyelenggaraan
pemerintahan Negara
17. Kausal : sebab dan akibat
terjadinya penyakit
18. Karakteristik : suatu cirri khas yang dimiliki
seseorang dan tidak sama dengan orang lain
19. Bidan : Seorang perempuan
yang telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk diregister,sertifikasi dan atau secarah sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
20. Studi : Suatu proses belajar
melalui proses formal atau non formal
21. Mengkaji
: memeriksa,
menyelidiki, memikirkan, mempertimbangkan, menguji dan menelaah baik buruk suatu perkara
22. Masyarakat : kelompok manusia yang mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan
23. Pelayanan kebidanan
: bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan
kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas
24. Pola Pikir
: dasar segala bentuk
tindakan kita sehari-hari.
25. Kelompok
: kumpulan dari dua
orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung
(interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan
satu sama lain saling mempengaruhi
26. Penyakit : suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktifitas
sehari-hari baik aktifitas
jasmani,rohani dan sosial.
27. Ilmu dasar : ilmu yang mendasari ilmu
yang lainya
28. Individu
: unit terkecil
pembentuk masyarakat.
2.4
Permasalahn
1.
Apa tujuan bidan
memberikan pelayanan kesehatan khususnya KIA dan KB?
Jawab :
Tujuan
bidan memberikan pelayanan kesehatan kususnya KIA dan KB untuk masyarakat
adalah :
·
Meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan KIA dan KB termasuk pertolongan dan penanganan pola kasus gagal.
·
Meningkatkan pembinaan dukun bayi dan
kader kesehatan.
·
Meningkatkan kesempatan untuk memberikan
penyuluhan dan konseling bagi kesehatan ibu dan keluarganya.
·
Meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kewenangan bidan.
·
Meningkatkan pembinaan dukun bayi oleh
bidan desa.
2.
Bagaimanakah seorang bidan
memberikan pelayanan kebidanan dengan baik?
Jawab :
pelayanan
kebidanan secara holistic , yaitu :
Memeperhatikan
aspek bio,psiko-sosio-kultural dan spiritual yang sesai dengan kebutuhan
pasien. Pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan menyelamatkan kehidupan dan
mempertahankan kelangsungan pelayanan pasien.pasien memerlukan pelayanan dari
petugas kesehatan yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Semangat
untuk melayani
b. Simpati
c. Empati
d. Tulus
ikhlas
Segitiga
Epidemiologi
- Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
- Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)
Segitiga
Epidemiologi
- Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Environment
- Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan menimbulkan penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat
Faktor
Host
- Adalah faktor yang melekat pada Host
- Genetik: DM, asma, hipertensi
- Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
- Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
- Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
- Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
- Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
- Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza
Faktor
Agent
- Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
- Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
- Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
- Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
- Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing
Faktor
Environment
- Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
- Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis (kota dan desa)
- Biologis: flora dan fauna
- Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang, banjir
Karakteristik
Host
- Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)
- Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun alamiah
- Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita kepada orang lain
Karakteristik
Agent
- Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host
- Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit) pada Host setelah infeksi
- Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang menyebabkan kematian
- Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan Host
- Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan Host
- Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk antibodi)
Karakteristik
Environment
- Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)
- Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi, iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)
Portal
of Entry dan Portal of Exit
- Portal of entry: pintu masuknya Agent kedalam Host contoh: oral, kulit, nafas, kemih
- Portal of exit: pintu keluarnya Agent dari Host contoh: nafas, anal, darah, cairan tubuh
- Transmisi: vektornya?
- Bagaimana preventifnya?
- Cuci tangan sebelum makan
- Menolong partus memakai sarung tangan
- Jangan meludah sembarang tempat
Kejadian
Penyakit Dalam Komunitas
- Endemis: penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi dan masyarakat tertentu (minimal 3 tahun berturut-turut)
- Epidemi: terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat sebelumnya) di masyarakat wabah
- Pandemi: epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas (mendunia)
3.
Apa saja fungsi dari
epidemiologi?
Jawab :
Fungsi epidemiologi bagi bidan adalah :
a) Sebagai
ilmu diagnosa kesehatan masyarakat
b) Analisis
pergeseran pola penyakit dari infeksi degeneratif
c) Untuk
menyatakan gejala penyakit
d) Efaluasi
peogram
4.
Apakah tujuan dari
konsep sehat sakit?
Jawab :
Tujuan dari konsep sehat sakit adalah untuk
mempelajari riwayat alamiyah penyakit , dan dengan diketahui riwayat alamiyah
penyakit. Kita sebagai tenaga kesehatan dapat melakukan upaya pencegahan pada
tingkatan
5.
Bagaimana cara bidan
mengidentifikasi penyebaran penyakit dilingkungan dengan benar?
Jawab :
Bidan atau tenaga kesehatan harus mencari dan
menggali data atau fakta baik dari klien, keluarga, maupun anggota tim
kesehatan lainnya dan juga dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan
sendiri. Langkah ini mencakup kegiatan kumpulan data, pengolahan, analisis data
atau fakta untuk perumusan masalah. Dan data ini menghasilkan rumusan masalah
yang dialami atau diderita pasien
6.
Bagaimana cara
melakukan KB?
Jawab :
KB yang kami maksud adalah Keluarga
Berencana dengan merencanakan dan mengatur jarak kelahiran. Adapun KB
dengan maksud membatasi kelahiran, apalagi mengharuskan hanya dua saja maka hal
ini adalah bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Kemudian latar belakang kami menulis hal
ini adalah ada beberapa ikhwan-akhwat, walaupun tidak banyak, menganggap KB
atau menggunakan KB terlarang secara mutlak semuanya. Ada beberapa
ikhwan-akhwat yang kurang paham tentang bagaimana mengatur jarak kelahiran.
Atau beralasan kaku bahwa kita tidak boleh menolak anak yang akan dianugrahkan
kepada kita. Ataupun juga menganggap kaku bahwa tindakan KB yang harus
melakukan tindakan invasif pada kemaluan yang kurang sesuai dengan syariat dan
alasan lainnya. Padahal mengenai KB ada rincian penjelasan dari para ulama
mengenai hukumnya berdasarkan metodenya. Sehingga tidak jarang kita mendengar
berita ada ikhwan yang istrinya mengalami rupture rahim/ rahimnya
jebol, atau harus operasi caesar atau minimal bayinya kurang sehat dan harus
dirawat intensif di NICU [Neonatal Intensif Care Unit] dan membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. Hal ini bisa disebabkan jarak kehamilan yang sangat dekat
kemudian ditambah lagi kondisi istri yang kurang begitu baik atau sedang
mengidap penyakit tertentu.
Hukum KB
Hukumnya
sudah dijelaskan oleh para ulama dengan rinciannya. Kami mendapat faidah dari
guru kami, Ustadz Aris Munandar, SS. MA. Hafidzahullah bahwa Secara
umum hukum KB sebagai berikut:
1. [تحديد النسل] Tahdidun nasl/ membatasi kelahiran
Jelas hukumnya terlarang karena bertentangan ajaran Islam. Baik dengan alasan tidak bisa mencari rezeki ataupun susah mengurus anak.
عن أنس بن مالك قال كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ بِالبَاءَةِ وَيَنْهَى عَنِ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيْدًا وَيَقُوْلُ تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرُ الْأَنْبِيَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat ”
Jelas hukumnya terlarang karena bertentangan ajaran Islam. Baik dengan alasan tidak bisa mencari rezeki ataupun susah mengurus anak.
عن أنس بن مالك قال كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ بِالبَاءَةِ وَيَنْهَى عَنِ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيْدًا وَيَقُوْلُ تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرُ الْأَنْبِيَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para nabi pada hari kiamat ”
[HR
Ibnu Hibban 9/338,Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ no 1784] Allah Ta’ala
berfirman, وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيراً
Dan Kami jadikan kelompok yang lebih besar. [Al-Isra’: 6]
Dan jumalah yang banyak adalah karunia semua kaum. Kaum Nabi Syu’aib ‘alaihissalam diperingati tentang karunia mereka,
وَاذْكُرُواْ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلاً فَكَثَّرَكُمْ
Dan Kami jadikan kelompok yang lebih besar. [Al-Isra’: 6]
Dan jumalah yang banyak adalah karunia semua kaum. Kaum Nabi Syu’aib ‘alaihissalam diperingati tentang karunia mereka,
وَاذْكُرُواْ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلاً فَكَثَّرَكُمْ
Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu
berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu.
[Al-A’raf: 86]
2. [تنظيف الاسل] tandzifun nasl/mengatur kelahiran
Hal ini boleh jika dengan alasan kesehatan dan berdasarkan saran dari dokter yang terpercaya, karena jika sudah jelas berdasarkan fakta dan penelitian bahwa itu berbahaya maka tidak boleh dilakukan. Allah Ta’ala berfirman,
وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al-Baqarah: 195]
Hal ini boleh jika dengan alasan kesehatan dan berdasarkan saran dari dokter yang terpercaya, karena jika sudah jelas berdasarkan fakta dan penelitian bahwa itu berbahaya maka tidak boleh dilakukan. Allah Ta’ala berfirman,
وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al-Baqarah: 195]
Cara yang mudah dan aman
Ini
berdasarkan penglaman kami dan Alhamdulillah kami berhasil. Cara yang
tidak perlu menggunakan hormon dan obat. Yaitu kombinasi antara KB
metode penanggalan, coitus interuptus/ ‘azl
dan barier seperti kondom. Cara ini sederhana tetapi
butuh kedisiplinan dan kemampuan menahan hasrat. Tidak dianjurkan bagi mereka
yang tidak bisa mengendalikan hasrat dan tidak istiqomah menjalankannya
Metode penanggalan
Yaitu
mengetahui masa subur istri. Masa subur istri adalah 14 hari setelah
hari pertama menstruasi. Masa subur adalah dimana ovum/sel telur
wanita telah matang dan siap untuk dibuahi. Para ahli mengambil
kemungkinan empat hari sesudah ataupun sebelumnya bisa terjadi masa subur.
Metode
KB dengan penanggalan yaitu jangan menumpahkan sperma kedalam rahim saat masa
subur.
Misalnya:
Hari
pertama menstruasi adalah tanggal 1 oktober. Maka perkiraan tanggal suburnya
adalah tanggal 14, berpatokan dengan maka empat hari sebelum dan sesudahnya.
Jangan menumpahkan sperma ke dalam rahim pada dari tanggal 10-18 oktober. Jika
menstruasi berhenti pada tanggal 7 Oktober,
Berarti
waktu yang boleh:
-tanggal
8-9 Oktober kita boleh menumpahkan sperma ke rahim
-tanggal
19 Oktober sampai dengan menstruasi selanjutnya.
Untuk
jaga-jaga bisa juga dipakai lima hari sebelum dan sesudahnya. Dan biasanya 1
atau 2 hari setelah mentruasi adalah waktu yang aman.
Bisa
juga dibantu menggunakan kalender dengan menandai/membulatkan tanggal hari
mulai menstruasi misalnya tanggal 5 Oktober, maka perkiraan hari subur adalah
tanggal 19. Empat hari sebelum dan sesudah berarti tanggal 15-23 Oktober. Maka arsir
merah atau tandai deretan tanggal tersebut di kalender dan menjadi patokan
bahwa rentang tanggal tersebut tidak boleh menumpahkan sperma ke rahim.
Metode coitus coitus interuptus/ ‘Azl
Ibnu
Hajar Al-Asqalaniy rahimahullah menukil bab dalam shahih Bukhari menjelaskan
tentang ‘Azl,
باب
العزل أي النزع بعد الإيلاج لينزل خارج الفرج
“Bab tentang Al-‘Azl
yaitu mencabut (penis) setelah penetrasi agar (air mani) tertumpah di luar
farji/vagina” [Fathul-Bariy 9/305,
Asy-Syamilah]
Hukum
‘Azl ada perselisihan di antara ulama, namun pendapat terkuat adalah
mubah. Dengan beberapa dalil.
Perkataan
sahabat Jabir radhiallahu ‘anhu
كنا
نعزل على عهد النبي صلى الله عليه وسلم.
“Kami (para shahabat)
melakukan ‘azl di jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam” [HR.Bukhari
no. 5207/ 5208-5209, Muslim no. 1440]
Diriwayat
lainnya,
كنا
نعزل على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فلم ينهنا عنه.
“Kami melakukan ‘azl
di jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau tidak melarang
kami darinya” [Shahih Muslim no. 1440, Musnad
Abi Ya’laa no. 2255].
Jika
ada yang mengatakan bahwa ‘Azl adalah pembunuhan
terselubung/kecil-kecilan, maka kita jawab dengan hadits Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam,
عن
أبي سعيد الخدري، قال : بلغ رسول الله صلى الله عليه وسلم أن اليهود يقول إن العزل
هو الموؤودة الصغرى. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : كذبت يهود، ثم قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم : لو أفضيت لم يكن إلا بقدر.
dari
Abu Said Al-Khudri, ia berkata : “Telah sampai kepada Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bahwasannya orang Yahudi berkata :
‘Sesungguhnya ‘azl itu pembunuhan kecil-kecilan’. Maka
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Orang
Yahudi telah berdusta. Seandainya engkau menyetubuhinya,
tidaklah akan menghasilkan anak kecuali dengan takdir Allah”
[HR.Ath-Thahawiy dalam Syarh Ma’aanil-Aatsaar 3/31-32 no. 4348 dengan
sanad hasan, At-Tirmidzi no. 1136, Abu Dawud no. 2173, Ahmad no. 11110
dengan sanad yang shahih]
Jadi
‘Azl bisa dilakukan pada rentang waktu
yang tidak boleh menumpahkan sperma ke dalam rahim. Pada contoh kita
yaitu tanggal 10-18 Oktober
Perlu
diketahui juga bahwa jika melakukan ‘Azl pada istri kita sebaiknya meminta
izin kepada istri terlebih dahulu,
وَقَدْ
رَخَّصَ قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ العِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ فِي العَزْلِ وقَالَ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ: «تُسْتَأْمَرُ الحُرَّةُ
فِي العَزْلِ، وَلَا تُسْتَأْمَرُ الأَمَةُ
“Para ahli ilmu dari
sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan sabahat yang lain
memberikan rukshah/keringanan tentang ‘azl.”
Maalik
bin Anas radhiallahu ‘anhu berkata,
“Dimintai ijin (untuk
melakukan ‘azl) bagi wanita merdeka, dan tidak dimintai ijin bagi budak wanita”
[HR. At-Tirmidzi 3/435 no.1137, dishahihkan oleh Al-Albani, tahqiq Ahmad
Syakir, Asy-Syamilah].
Metode barier/kondom
Kondom
bisa kita kiaskan dengan ‘Azl karena alasan/illat adalah
mencegah tertumpahnya sperma ke dalam rahim. Maka hukumnya juga mubah. Karena
penggunaan kondom bisa menggantika ‘Azl. Sesuai dengan kaidah
fiqhiyah,
حكم
البدل حكم المبدل منه
“hukum pengganti sama
dengan hukum yang digantikan”
Jika
tidak bisa menahan saat akan ejakulasi dengan ‘Azl, maka bisa menggunakan
kondom. Kodom bisa digunakan pada rentang waktu yang tidak boleh menumpahkan sperma
ke rahim.
Metode yang lainnya yang sederhana
Ada
beberapa metode lainnya yang sederhana juga tetapi kurang praktis, misalnya metode
lendir yaitu wanita subur jika lendir vagina agak kental, cara
mengetahuinya dengan memasukkan sedikit ibu jari dan telunjuk ke vagina
kemudian ada lendirnya dan merenggangkan ibu jari dan telunjuk. Jika lendirnya
masih menyatu ketika dipisahan oleh kedua jari, berarti kental dan ini adalah
waktu subur
Kemudian
metode suhu yang menyatakan bahwa wanita yang subur mengalami kenaikan
suhu 0,5-1 derajat. Metode ini mengukur suhu setiap hari ketika bangun tidur
dan mencatatnya dikalender kemudian akan menjadi sebuah pola. Menurut kami ini
tidak praktis.
Metode lainnya yang menggunakan alat dan obat
* Menggunakan
hormon baik dengan obat dan suntik KB
kami
berpendapat jika ada metode sederhana seperti yang kami jelaskan kemudian ia
sanggup melakukannya. Maka sebaiknya ini ditinggalkan. Belum lagi ada pendapat
dikalangan medis bahwa penggunaan Obat dan suntikan KB berupa hormon estrogen
dan progesteron bisa memacu kanker. Walaupun ini perlu penelitian jangka
panjang. Dan juga kita perlu mengingat hadits Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwa haid dan nifas adalah
ketetapan/kodrat wanita. Sebaiknya kita tidak melawan kodrat kita.
فَإِنَّ
ذَلِكَ شَىْءٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ
“Sesungguhnya,
haid adalah ketetapan/kodrat yang Allah tetapkan bagi para wanita keturunan
Adam.” [H.R. Bukhari dalam bab Haidh dan Muslim]
* Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim [AKDR] misalnya spiral
Boleh
menggunakannya. Karena secara medis insya Allah tidak merusak rahim. Hanya
sebgai pencegah atau mematikan sperma ketika hendak masuk ke rahim. Tetapi
hendaknya diperhatikan bahwa ini akan membuka aurat wanita. Jika yang memasang
dokter kandungan laki-laki jelas haram jika masih ada dokter wanita atau bidan.
Sebenarnya wanitapun tidak boleh melihat aurat sesama wanita begitu juga
laki-laki. Tetapi karena ini adalah satu-satunya jalan. Kami tetap menyarankan
memakai cara sederhana yang kami paparkan jika ia sanggup.
* Vasektomi dan
tubektomi
Jelas
metode ini adalah haram karena membuat laki-laki dan wanita tidak bisa membuat
keturunan selamanya. Dan ini termasuk menggubah ciptaan Allah dan keluar jauh
dari tujuan penciptaannya yaitu untuk memperoleh keturunan. Kita telah jelaskan
dalil mengenai perintah agar memperbanyak keturunan. Kemudian ini juga ditempuh
dengan metode operasi yang melakukan invasif pada tubuh dengan alasan yang
kurang benar.
7.
Bagaimana cara bidan
untuk mengkaji tentang wabah yang terjadi diwilayah tertentu?
Jawab :
Ada 3 cara untuk bidan
dalam mengkaji wabah penyakit di suatu wilayah :
1) Pendekatan
ke ruangan :
a) Pendekatan
topik
b) Pendekatan
aktifitas
c) Pendektan
pregional
2) Pendekatan
ke lingkungan (pendekatan ekologis)
3) Pendekatan
kewilayahan
8.
Bagaimana cara
mengubah pola pikir atau perilaku kesehatan yang ada dimasyarakat?
Jawab :
Dengan menerapkan cara hidup sehat kepada
masyarakat.kita sebagai tenaga kesehatan tidak hanya memberikan
informasi,memberi saran,pengarahan kepada masyarakat.tetapi kita harus memberi
contoh yang patut di contoh di masyarakat.
9.
Apa tujuan konsep
skrining?
Jawab :
Untuk mendapatkan keadaan penyakit dalam keadaan
dini untuk memperbaiki prognosis, karena
pengobatan dilakukan sebelum penyakit mempunyai manifestasi klinis
10. Apa manfaat dari konsep skrining?
Jawab :
a) Dengan
skrining, diharapkan angka mortalitas (kematian) menjadi lebih rendah,
penurunan abgka murbiditas (kesakitan) dan biaya kesehatan lebih rendah.
b) Keuntungan
lainnya adalah meningkatnya harapan hidup sehat dan kualitas hidup berkurangnya
rasa nyeri, kecemasan, dan ketidakmampuan
c) Keuntungan
yang diharapkan ini diperoleh dari hasil tes skrining true pisitive (positif
benar) maupun hasil tes skrining yang true negative (negatif benar) karena
hasil yang true negative juga menyediakan jaminan bahwa kanker tidak berkembang
11. Apa tujuan penilaian atau pengukuran epidemiologi?
Jawab :
Memperoleh data frekuensi distribusi dan
determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
12. Adakah cara khusus untuk meningkatkan KIA?
Jawab :
Peningkatan
KIA dapat di lakukan dengan mutu pelayanan KIA serta efektif dan efisiensi dan
dapat mengutamakan kegiatan pokok:
a) Peningkatan
pelayanan antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik, serta
jangkauan yang tinggi
b) Meningkatkan
deteksi dini pertolongan persalinan yang lebih ditunjukkan kepada peningkatan
pertolongan oleh tenaga profesional secara berangsur
13. Apa hubungan kesehatan masyarakat dalam pelayanan kesehatan
khususnya KIA dan KB?
Jawab :
Kesehatan masyarakat adalah suatu cabang ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana cara memberdayakan masyarakat dan meningkatkan
derajat kesehatan di tempat tinggal mereka, cara yang dilakukan yaitu dengan KB
dan KIA.
14. Bagaimana prinsip epidemiologi?
Jawab :
Prinsip-prinsip epidemiologi:
Prinsip-prinsip epidemiologi Mempelajari sekelompok
manusia masyarakat yang mengalamii
masalah kesehatan Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan
pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka frekuensi mutlak atau
rasio . Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang diperinci
menurut keadaan-keadaan tertentu , diantaranya keadaan waktu , tempat , orang
yang mengalami masalah kesehatan . Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang
dilakukan untuk mengkaji masalah-masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan
dari masalah tersebut .
Peningkatan
KIA dapat di lakukan dengan mutu pelayanan KIA serta efektif dan efisiensi dan
dapat mengutamakan kegiatan pokok:
c) Peningkatan
pelayanan antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik, serta
jangkauan yang tinggi
d) Meningkatkan
deteksi dini pertolongan persalinan yang lebih ditunjukkan kepada peningkatan
pertolongan oleh tenaga profesional secara berangsur
15. Bagaimana peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan?
Jawab :
a.
Memberi pelayanan sebagai tenaga terlatih
b.
Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
c.
Meningkatkan penerimaan gerakan KB
d.
Memberikan pendidikan kepada dukun beranak
e.
Meningkatkan sistem rujukan
BAB.
III
PENUUP
3.1
Kesimpulan
Epidemiologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok
menusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti
ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang
bersifat pokok yakni:
a)
Frekuensi masalah kesehatan
b)
Penyebaran masalah kesehatan
c)
Faktor-faktor yang memepengaruhi
Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat,
diantaranya adalah:
- Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya.
- Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam.
- Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
- Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam
menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu:
- memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya.
- menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment.
- menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko.
- mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan.
- membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi).
- menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya.
- Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.
- Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.
3.2
Saran
Penulis
sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam mempelajari
tentang epidemiologi.
Dan
harapan penulis makalah ini tidak hanya berguna bagi penulis tetapi juga
berguna bagi semua pembaca. Terakhir dari penulis walaupun makalah ini kurang
sempurna penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di kemudian
hari.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Asrinah,dkk.2010.Konsep Kebidanan.Graha
Ilmu.Yogyakarta hal:109
·
Estiwidani,dkk.2009.Konsep Kebidanan
Fitramaya.Yogyakarta hal: 117
·
Hikmawati Isna.2010.Buku Ajar
Epidemiologi.Nuha Medika:Yogyakarta
·
Soepardan.2007.Konsep Kebidanan.EGC
0 komentar:
Posting Komentar